Jika Terpaksa Bedrest



Tak perlu merasa dipenjara. Dengan positive thinking, bedrest bisa dijalani dengan lebih menyenangkan .

Tentu ada alasan kuat mengapa Anda diminta menjalani bedrest (istirahat di tempat tidur) oleh dokter. Asal tahu saja, bedrest tidak selalu berarti Anda harus 24 jam berbaring tanpa daya.

Mengapa harus bedrest ?

Sebenarnya, bedrest bertujuan mencegah terjadinya kelahiran prematur. Itu sebabnya, ibu hamil yang diharuskan menjalani bedrest adalah mereka yang berisiko tinggi melahirkan bayi prematur. Misalnya, karena memiliki bentuk rahim tidak normal, atau mulut rahimnya lemah. Dengan mengurangi, atau bahkan menghentikan aktivitas fisik untuk sementara waktu, diharapkan kehamilan dapat dipertahankan sampai batas waktu yang tepat untuk melahirkan.

Bentuk dan lamanya bedrest sangat bervariasi, tergantung kondisi dan kesehatan kehamilan masing-masing. Ada yang nyaris tak boleh banyak bergerak, bahkan juga untuk buang air ke kamar mandi. Sementara yang lain, mungkin masih diperbolehkan naik turun tempat tidur untuk beraktivitas ringan.

Untuk kasus-kasus seperti perdarahan karena kelelahan, umumnya ibu hamil yang bersangkutan disarankan bedrest selama 2-3 hari Sementara untuk kasus yang lebih berat, seperti kehamilan kembar dan pernah mengalami perdarahan, dokter akan menyarankan si ibu untuk “tidur manis” alias bedrest total sampai si kecil lahir.

Kiat sukses bedrest

Jika Anda diharuskan bedrest , jangan kecil hati. Anda tak sendiri. Banyak ibu hamil di dunia ini yang diharuskan menjalani bedrest dengan penyebab yang berlainan.

* Bedrest , tapi masih boleh melakukan aktivitas ringan sehari-hari. Cobalah untuk memanfaatkan waktu dengan melakukan sesuatu yang Anda sukai, seperti membaca atau mendengarkan musik kesukaan. Hasilnya, pikiran dan hati Anda akan merasa senang dan tenang.

• Bedrest total . Kalau ini yang harus Anda jalani, berusahalah untuk sabar dan menerima anjuran tersebut sebagai sebuah keadaan yang akan bermanfaat dan berdampak positif bagi janin Anda, dan juga Anda sendiri. Berpikir positif sajalah.... Dengan beristirahat total, semua organ tubuh janin akan tumbuh dan berkembang optimal, serta lahir dalam kondisi sehat. Toh , masa bedrest ini tidak berlangsung selamanya, bukan? Paling lama, ya, sampai usia kehamilan Anda mencapai 9 bulan.

Sri Lestariningsih (ayahbunda-online.com)

1 komentar:

  1. pengalaman saya sendiri, hamil di usia 40 tahun. Saya hamil dengan kondisi IUD masih ada di dalam rahim. Anak terakhir usia 14 tahun. Saya bekerja sebagai supervisor sebuah pabrik tekstil. Saya baru saja pindah dari pekerjaan saya sebelumnya. Eh ternyata hamil. Tidak berani bilang ke bos karena ada kemungkinan saya dibrhentikan kerja. 3 bulan kehamilan saya, alami perdarahan cukup banyak. Dokter menyarankan bedrest tapi tak saya lakukan karena tak mungkin. Suami juga bekerja keras dan gajinya tak cukup untuk menghidupi 4 orang anak saya. Rasanya ingin menjerit dengan kondisi saya, namun saya tak bisa protes karena memang pilihan saya, untuk harus bekerja meski hamil beresiko. Ada advise?

    Marina
    Bandung

    BalasHapus