Wasir? Tak Perlu Khawatir…



Wasir memang cukup akrab dengan ibu hamil. Makanya, Anda perlu kenali dulu penyebabnya.

Wasir alias ambeien adalah pembengkakan dan peradangan yang terjadi pada pembuluh darah balik (vena) di daerah sekitar anus. Peradangan di dalam atau luar anus ini terjadi karena sulitnya proses pembuangan “sampah” metabolisme. Akibatnya, Anda terpaksa mengejan setiap kali buang air besar. Padahal, peregangan ketika mengejan inilah yang kadang-kadang menyebabkan pecahnya pembuluh-pembuluh darah di sekitar anus, lalu terjadi perdarahan.

Apa saja penyebabnya?

Sebenarnya, penyebab terjadinya wasir ini cukup banyak, di antaranya adalah:

* Perubahan hormon dalam tubuh. H ormon progesteron yang meningkat selama kehamilan antara lain bertugas memperkuat atau menahan janin di dalam rahim. Pada saat yang bersamaan, hormon tersebut juga menghambat gerak peristaltik otot pencernaan. Padahal, gerak peristaltik diperlukan agar perjalanan makanan dari saluran pencernaan hingga saluran pembuangan berjalan lancar.

* Ukuran janin yang kian besar. Akibatnya, seringkali janin mendesak sejumlah pembuluh darah di sekitar perut dan panggul. Darah yang meningkat, baik volume maupun alirannya, jadi terhambat.

* Sembelit. Bisa terjadi karena pengaruh zat besi yang dikonsumsi selama hamil untuk mencegah anemia.

* Beban yang ditanggung ibu hamil , yakni berat janin dan dirinya sendiri. Beban ini menyebabkan lambung dan rahim saling berhimpitan, sehingga peredaran zat makanan terhambat.

* Gerakan fisik yang terbatas selama hamil. Ini juga salah satu penyebab kerja usus jadi “malas”.

Berbahayakah wasir?

Sebenarnya, wasir maupun perdarahan akibat wasir tidak terlalu berbahaya. Tapi, karena gangguan ini Anda jadi tidak dapat menikmati kehamilan Anda. Karena, wasir dan perdarahan yang terjadi seringkali menimbulkan rasa nyeri.

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda menderita anemia dan wasir, sebaiknya beritahukan hal ini pada dokter. Bisa jadi, pil besi yang Anda minum selama ini perlu diganti. Kalau pun Anda tidak menderita anemia namun wasir sudah mengganggu kenyamanan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Bagaimana cara mengatasinya?

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi wasir, yakni:

* Perbanyak konsumsi makanan berserat, seperti buah-buahan dan sayuran.

* Minumlah cairan yang cukup banyak. Paling tidak 2 liter dalam sehari.

* Biasakan buang air secara rutin pada waktu-waktu tertentu, seperti di pagi hari. Sebelum buang air, minum saja air hangat.

* Minumlah yogurt atau susu fermentasi yang dapat merangsang kerja usus agar lebih aktif. Kalau Anda agak ragu-ragu, konsultasilah hal ini ke dokter Anda.

* Lakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki. Gerakan yang Anda lakukan ini diharapkan dapat membantu otot-otot di saluran pencernaan untuk bergerak mendorong sisa makanan ke saluran pembuangan.

Dapatkah dicegah?

Tentu saja dapat! Selain upaya di atas, masih ada upaya lain yang perlu Anda lakukan, yaitu hindari mengejan ketika buang air besar. Apalagi, sebenarnya Anda tidak perlu mengejan bila tinja Anda cukup mengandung serat dan air.

Bukan cuma itu. Dengan tidak mengejan, ini berarti kemungkinan terjadinya pembengkakan maupun peradangan pada pembuluh-pembuluh darah di daerah anus bisa diperkecil.

Sri Lestariningsih( ayahbunda-online.com)
Konsultasi ilmiah: dr. Omo Abdul Majid, Sp.OG, POGI Jaya, FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta

2 komentar: