Bukan cuma pada ibu hamil, narkoba dan bahan adiktif lainnya juga berpengaruh buruk pada janin!
Perubahan peran jadi ibu tentu saja mengharuskan Anda mengubah beberapa pola hidup yang biasa dijalani sebelum hamil. Apalagi, jika salah satu pola hidup yang Anda jalani adalah mengonsumsi narkoba alias NAPZA (narkotika, psikotropika dan zat adiktif). Masalahnya, zat-zat yang terkandung di dalam NAPZA amat membahayakan kesehatan individu yang mengonsumsinya. Terlebih-lebih lagi jika Anda dalam kondisi hamil.
Nikmat sesaat
Pada awalnya, para pengguna NAPZA mengatakan konsumsi ganja, kokain, ekstasi, dan sebagainya, memberi kenikmatan. Tetapi, jika melihat efeknya pada janin dan ibu hamil, tak ada komentar lain kecuali kata “ ngeri ”. Apalagi, berdasarkan penelitian, zat-zat dalam NAPZA memberi pengaruh yang membahayakan tumbuh kembang janin, bahkan mengancam kelangsungan hidup janin dan calon ibu.
Nah, berikut zat-zat adiktif yang biasa dikonsumsi secara ilegal plus akibatnya.
Zat Adiktif | Akibat |
Kokain | Bila dikonsumsi, kokain dapat masuk ke plasenta dan menembus sirkulasi darah janin. Bahkan, konsumsi kokain di trimester pertama kehamilan dapat menyebabkan keguguran. Pada kehamilan lanjut, kokain dapat memicu persalinan dini, perdarahan, serta kematian janin, juga ibu. |
Heroin | Bersifat sangat adiktif, sehingga penggunaannya selama hamil bisa menyebabkan si kecil ikut-ikutan tergantung. Selain bisa menembus sirkulasi darah janin, heroin juga dapat menyebabkan cacat pada bayi baru lahir. |
Amfetamin | Menyebabkan berat bayi lahir rendah. |
| Ekstasi | Pada ibu menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) dan gangguan psikis. Pada kehamilan, ekstasi memicu perdarahan plasenta. |
Ganja | Memicu persalinan dini dan berpotensi menyebabkan cacat janin. |
Mariyuana | Menyebabkan berat bayi lahir rendah dan gangguan kesehatan lainnya. Dalam beberapa studi, calon ibu yang mengonsumsi mariyuana memiliki bayi yang kecil ketimbang calon ibu yang tidak mengonsumsinya. |
Jika Konsumsi Sebelum Hamil
Pengaruhnya bisa bersifat jangka panjang, meski di saat hamil Anda sudah tidak mengonsumsinya. Akibatnya, efek dari konsumsi zat-zat adiktif sebelum hamil akan mempengaruhi kondisi kehamilan dan janin. Makanya, berkonsultasilah dengan dokter yang memantau kehamilan dan membantu persalinan Anda. Siapa tahu si kecil butuh perawatan khusus setelah lahir.
Andi Maerzyda A.D. Th.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar