Penelitian meneliti dampak menyusui terhadap viral load HIV

Oleh: The Kaiser Daily HIV/AIDS Report

“Pengembangan penyakit HIV pada ibu menyusui dan tidak menyusui (memilih susu formula untuk bayinya): Perbandingan prospektif T-Cell subsets selama dua tahun, Tingkat RNA HIV dan Angka kematian.” Jurnal Penyakit Infeksi: Phelgona Otieno dari Pusat Penelitian Klinis di Kenya Medical Research Institute mengamati 296 ibu hamil yang HIV-positif di Nairobi, Kenya sejak Oktober 2000 hingga Juni 2005. Seluruh perempuan ini menerima penogbatan antiretroviral AZT jangka pendek dan perawatan standar pralahir untuk mengurangi risiko penularan HIV ibu-ke-bayi. Para peneliti mengukur berat badan, lingkar lengan atas serta jumlah CD4 dan viral load pada bulan ke satu, tiga, enam, sembilan, 12, 18, dan 24 setelah melahirkan.

Sembilan puluh delapan perempuan memilih memberi susu formula dan 198 memilih menyusui bayi mereka. Berdasarkan penelitian ini, indeks massa tubuh (BMI) menurun lebih cepat pada ibu menyusui dibandingkan dengan yang memberi susu formula. Para peneliti menambahkan bahwa viral load HIV dan angka kematian tidak berbeda secara bermakna antara kedua kelompok perempuan tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa menyusui terkait dengan sedikit penurunan jumlah CD4 dan BMI pada perempuan. Viral load HIV dan angka kematian pada ibu menyusui tidak lebih tinggi di antara ibu yang menyusui, “yang memberi kesan bahwa sedikit dampak buruk pada ibu menyusui yang menerima perawatan lanjutan untuk infeksi HIV,” menurut para peneliti (Otieno dan rekan, Journal of Infectious Diseases, Januari 2007).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar