Pemeliharaan ASI , pemerasan dan penyimpanan

ASI , adalah hak mutlak bagi bayi dalam mendapatkan banyak manfaat di kehidupannya di kemudian hari , meski seorang ibu itu sibuk bekerja kantoran atau menjadi ibu rumah tangga maka tetap memiliki kewajiban yang sama dalam hal penyajian ASI. Oleh sebab itu perlu pemahaman yang baik akan cara pemeliharaan dan pengolahan ASI mengingat masing-masing ibu memiliki kekondisian yang unik dalam masalah ASI.

Ibu yang bekerja dapat melakukan pemerahan ASI di sela waktu kerjanya yang kemudian disimpan dalam tempat-tempat yang sudah dipersiapkan yang kemudian sesampai di rumah diberikan kepada bayi. Sedangkan Ibu rumah tangga bisa langsung memberikannya namun tetaplah perlu memperhatikan tata cara penyimpanan ASI dengan baik agar ASI tidak lekas rusak karena adakalanya kerepotan sang ibu memaksa harus memberikan ASI dengan botol.

Untuk melakukan pemerasan ASI, sebaiknya menggunakan tangan ataupun dengan alat bantu yang sudah disterilkan demikian pula terhadap penyiapan tempat / wadahnya yang wajib bersih dan tertutup. Lakukan pemerasan dengan seksama dan perlahan serta hindari kondisional stress yang akan berdampak langsung terhadap kualitas dan kuantitas susu hasil perasan. Ada baiknya sebelum melakukan pemerasan dilakukan doa agar secara langsung akan menggerakan mental spiritual sang ibu dalam menunjang proses pemerasan.

Setelah semua tersimpan di tempat yang telah disediakan maka sesegera mungkin lakukan penyimpanan di tempan yang bersuhu dingin seperti dalam lemari es. Bila tidak ada lemari es di kantor , usahakan ASI hasil perahan tersebut tidak berada pada suhu ruang selama lebih dari 6 jam karena kemampuan ASI dalam bertahan dalam suhu ruang hanya berkisar antara 6 s/d 8 jam saja. Lebih lama dari itu dikawatirkan terjadi kerusakan pada ASI.

ASI yang tersimpan dalam lemari es akan mampu terjaga kualitasnya hingga 48 jam sedangkan yang tersimpan di freezer bisa mencapai 2 - 16 minggu. Namun sebelum menggunakannya sebaiknya lakukan 2 langkah berikut ;
1. Pastikan ASI tidak dalam keadaan beku
2. Hangatkan ASI untuk menetralkan kembali kadar kelembabannya

Adapun cara pemberian ASI untuk bayi sebaiknya diberikan dalam keadaan hangat dimana hal tersebut dapat dilakukan dengan cara cukup dengan merendam dalam air hangat selama 15 menit.
Meski memberikan asupan ASI setelah melalui proses penyimpanan adalah hal yang tidak mengurangi manfaat dari ASI itu sendiri namun adalah lebih baik jika ASI langsung diberikan oleh sang ibu dengan cara asupan langsung melalui payudara sebab hal ini secara mental psikologis akan memberikan dampak kenyamanan bagi sang bayi serta proses batiniah dalam interaksi langsung antara ibu dan bayinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar