Oleh: aidmeds.com |
Viral load tidak terdeteksi, terus memakai ART selama kehamilan dan persalinan setelah masa kehamilan terpenuhi dikaitkan dengan risiko terendah terhadap penularan HIV dari ibu-ke-bayi. Hal ini berdasarkan data baru dari ANRS French Perinatal Cohort yang diterbitkan dalam jurnal AIDS edisi 11 Januari 2008.
Penelitian ini, dilakukan oleh Josiane Warzawski, MD dan rekan dari Institut National de la Sante et de la Recherche Medicale (INSERM), mendaftarkan 5.271 pasangan ibu dan bayi yang dilahirkan di seluruh Prancis antara 1997 dan 2004. Sejumlah 67 (1,3 persen) bayi yang lahir dari ibu yang HIV-positif, terinfeksi HIV.
Viral load pada saat kelahiran ditemukan sebagai risiko utama terhadap penularan. Di antara 364 perempuan yang melahirkan dengan viral load di atas 10.000, tingkat penularan adalah 6,6 persen, dibandingkan dengan 0,6 persen di antara 2.856 ibu yang melahirkan dengan viral load di bawah 400. Tingkat penularan di antara ibu dengan viral load kurang dari 50 pada saat melahirkan adalah 0,4 persen.
Faktor kunci lain adalah masa penggunaan ART selama kehamilan. Tidak ada penularan pada perempuan yang tetap memakai ART sejak kehamilan hingga melahirkan. Di antara perempuan hamil yang HIV-positif yang memulai pengobatan sejak triwulan pertama atau kedua, tingkat penularan adalah kurang lebih satu persen. Dan di antara mereka yang memulai pada triwulan ketiga, tingkat penularan adalah 3,6 persen. Penulis mencatat bahwa lima ibu yang menularkan HIV dengan viral load di bawah 50 pada saat melahirkan terlambat memakai ART waktu hamil, antara minggu ke-32 dan 33.
Bayi yang lahir prematur juga lebih berisiko terhadap penularan. Berdasarkan laporan INSERM, tingkat penularan adalah enam kali lebih tinggi pada bayi yang lahir sebelum 33 minggu (6,6 persen) dibandingkan bayi yang lahir setelah masa kehamilan terpenuhi (satu persen).
Kelompok Dr. Warzawski menyimpulkan bahwa “cara yang paling efektif untuk mendapatkan pengendalian replikasi virus adalah memakai terapi kombinasi obat tiga jenis. Lebih lanjut, temuan kami berpendapat kuat bahwa ART harus dimulai cukup dini, paling lambat pada minggu ke-28, untuk mencapai kemanjuran yang maksimal.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar