Kotrimoksazol Meningkatkan Hasil Kehamilan pada Perempuan HIV-positif dengan Jumlah CD4 Rendah

Oleh: Reuters Health

Kotrimoksazol (kotri) sebelum melahirkan meningkatkan hasil kehamilan pada perempuan terinfeksi HIV dengan jumlah CD4 di bawah 200. Hal ini menurut laporan pada The Journal of Infectious Diseases terbitan 1 Desember 2006.

“Data kami memberi kesan bahwa selain manfaat pada kesehatan pada ibu, penggunaan kotri selama kehamilan mungkin juga memberi dampak baik pada bayi, dengan mengurangi berat badan rendah saat lahir, persalinan dini, dan kematian bayi,” Dr. Louise Kuhn dari Columbia University, New York, AS mengatakan pada Reuters Health.

Dr. Kuhn dan rekan menyelidiki apakah penggunaan kotri yang dimulai selama kehamilan akan mempengaruhi hasil kelahiran pada 255 perempuan terinfeksi HIV dengan jumlah CD4 yang rendah, yang sebelumnya pernah melahirkan anak tunggal yang tetap bertahan hidup. Hasil dari kehamilan sebelumnya ini dibandingkan dengan kehamilan berikut yang disertai dengan penggunaan profilaksis kotri.

Para penulis melaporkan bahwa profilaksis kotri berhubungan dengan penurunan yang bermakna dalam persentase persalinan dini, klorioamnionitis klinis, dan kematian bayi setelah kelahiran, serta kecenderungan adanya peningkatan 115g pada berat badan rata-rata saat lahir.

Dampak baik profilaksis kotri tetap bertahan setelah disesuaikan untuk tingkat Hb, kemiskinan berat, pendidikan ibu, dan usia kehamilan saat terlibat, menurut model multiple logistic regression,

Para peneliti mencatat bahwa hasil kelahiran di antara perempuan dengan jumlah CD4 lebih tinggi tidak berubah secara konsisten setelah profilkasis kotri dimulai. Namun ada kecenderungan yang tidak bermakna pada pengurangan kematian ibu dan jumlah yang dirawat inap.

“Perempuan terinfeksi HIV dengan jumlah CD4 yang rendah berisiko tinggi melahirkan bayi dengan berat badan rendah, persalinan dini, dan mengalami angka kematian bayi yang tinggi,” demikian dikatakan Dr. Kuhn. “Dengan demikian, bayi dari perempuan terinfeksi HIV mengalami risiko ganda – baik infeksi HIV maupun risiko tinggi lain yang berujung pada kematian. Kotri diusulkan untuk semua orang terinfeksi HIV dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah karena manfaat profilkasis yang dibuktikan terhadap angka kesakitan dan kematian.”

“Hasil ini menggairahkan, karena intervensi yang diketahui bermanfaat untuk kesehatan ibu tampaknya juga bermanfaat untuk bayi,” ditulis Dr. D. Heather Watts dan Dr. Lynne M. Mofenson dari National Institute of Child Health and Human Development, Bethesda, Maryland, AS dalam komentar terkait.

“Hanya dengan pendekatan yang menggabungkan terapi antiretroviral (ART) dan profikasis untuk infeksi oportunistik, serta terapi terus-menerus tersedia untuk perempuan pascakelahiran, kita dapat memperoleh manfaat maksimal terhadap kelangsungan hidup ibu, dan akhirnya terhadap kelangsungan hidup bayi,” tajuk rencana menyimpulkan. “Hingga pencegahan infeksi HIV pada perempuan dapat tercapai, segala upaya harus diperkuat untuk mengenal dan mengobati secara optimal perempuan terinfeksi HIV dan keluarganya.”

“Kami merasa bahwa penyelidikan tentang dampak baik kotri pada bayi juga dialami oleh perempuan hamil terinfeksi HIV yang mulai ART waktu hamil akan bermanfaat,” tambah Dr. Kuhn. “Kami juga merasa mungkin berguna untuk menyelidiki apakah dampak manfaat juga dapat dialami oleh perempuan dengan jumlah CD4 lebih tinggi dan bahkan pada perempuan tidak terinfeksi HIV dalam komunitas berisiko tinggi terhadap kelangsungan hidup bayi.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar